Tipe Emak yang Doyan Ghibah di Jam 09.00

Saat jam dinding berdetak menunjukkan pukul 09.00, dunia serasa memberi panggung untuk sebuah ritual kuno yang berlangsung di warung-warung kopi, pojok-pojok pasar, atau di depan halaman rumah yang berpagar rendah.

Ya, ini adalah jam emas bagi para emak-emak yang telah selesai dengan tugas paginya dan siap memulai agenda rasan-rasan. Mari kita kenali beberapa tipe emak yang doyan ghibah yang menjadi pemeran utama dalam drama pagi hari ini.

Si Radar Hidup

Emak tipe ini memiliki sensor yang luar biasa sensitif. Dia bisa menangkap gosip terbaru bahkan sebelum gosip itu sempat menyebar. Kalau ada info terbaru, percayalah, dia yang pertama kali tahu. Radar hidup ini tidak pernah offline dan selalu update, siap memberikan breaking news dengan ekspresi yang dramatis.

Pengamat Sosial Dadakan

Selalu ada satu emak yang merasa dirinya sebagai pengamat sosial. Dia akan menganalisa gosip itu dari berbagai sudut pandang, seringkali dengan teori konspirasi yang mungkin dia baca dari WhatsApp Group RT. Emak ini bisa membuat cerita biasa menjadi luar biasa dengan tambahan bumbu misteri.

Duta Komentar Pedas

Tidak ada gosip yang lengkap tanpa komentar pedas dari emak yang satu ini. Dia selalu punya komentar yang tajam dan seringkali bikin yang lain terdiam sejenak. Dia bisa menyimpulkan seluruh episode sinetron kehidupan seseorang hanya dalam satu kalimat sarkastik.

Si Penyebar Cepat

Tipe ini adalah backbone dari industri ghibah. Dia tidak hanya mendengar, tapi juga menyebar. Dengan kecepatan yang mengagumkan, dia mampu menyebarkan gosip ke berbagai penjuru desa sebelum jam makan siang tiba. Fungsi sosialnya ini tak tergantikan dalam ekosistem ghibah.

Si Empati Palsu

Emak tipe ini paling jago dalam menyembunyikan kesenangannya dalam menggunjing. Dia akan memulai dengan, “Kasihan ya, tapi…”, diikuti oleh serangkaian gosip yang sebenarnya sudah dia tunggu-tunggu untuk dibicarakan. Empatinya terasa, tapi di balik itu terselip niat untuk ikut meramaikan pesta ghibah.

Jam 09.00 adalah jam sibuk untuk para emak yang doyan ghibah. Di balik cangkir kopi dan remah-remah biskuit, terjalinlah jaringan informasi yang lebih cepat dari internet desa.

Tentu saja, semua ini dianggap sebagai ‘sosialisasi’ dan ‘curhat’, sebuah bagian dari kehidupan sosial yang tidak bisa dihindari.

Tetapi, di balik semua tawa dan canda, ada pesan tersirat: sebaiknya kita menjaga ucapan dan selalu berpikir sebelum berbicara, karena di meja lain, mungkin kita yang jadi bahan rasan-rasan.

Copyright Candrabi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *